yellow taxi cab on road during night time

Robotaxi Tesla Siap Mengaspal di Austin Juni Mendatang

Table of Contents

• Tesla akan meluncurkan layanan robotaxi di Austin, Texas, paling lambat bulan Juni.
• Layanan robotaxi ini akan menggunakan kendaraan khusus bernama “Cybercab” dengan kapasitas dua penumpang.
• Regulasi kendaraan otonom di Texas yang lebih longgar menjadi alasan utama pemilihan Austin sebagai lokasi peluncuran.
• Tanggung jawab hukum atas layanan robotaxi sepenuhnya berada di pihak Tesla sebagai operator.
• Peluncuran ini menandai pergeseran fokus Tesla ke pengembangan kendaraan otonom.
• Kota Austin sudah memiliki pengalaman dengan layanan robotaxi dari perusahaan lain seperti Waymo.
• Volkswagen juga dilaporkan tengah melakukan pengujian kendaraan tanpa pengemudi di Austin.
• Regulasi Texas melarang pemerintah kota mengatur operasional kendaraan tanpa pengemudi.
• Hukum Texas menetapkan pemilik kendaraan otonom bertanggung jawab penuh atas kecelakaan.
• Ada keraguan mengenai kesiapan teknologi otonom Tesla untuk operasional skala luas.

Layanan Robotaxi Tesla Akan Diluncurkan di Austin

Elon Musk, tokoh utama di balik Tesla, mengumumkan rencana ambisius untuk meluncurkan layanan robotaxi Tesla di Austin, Texas, paling lambat bulan Juni mendatang. Langkah ini memanfaatkan regulasi kendaraan otonom di negara bagian Texas yang dikenal lebih longgar dibandingkan wilayah lain di Amerika Serikat. Nampaknya, jalan untuk mobil tanpa sopir Tesla di jalanan umum semakin terbuka lebar.

Untuk layanan robotaxi ini, Tesla berencana untuk menggunakan kendaraan khusus, yaitu “Cybercab” berkapasitas dua penumpang. Pilihan kendaraan ini mengisyaratkan fokus Tesla pada layanan transportasi personal dan efisien di area perkotaan.

Perbedaan signifikan dengan sistem bantuan pengemudi Tesla yang sudah ada adalah terletak pada aspek tanggung jawab. Jika pada sistem bantuan pengemudi, kesalahan dan kecelakaan cenderung dibebankan kepada pengemudi, maka pada taksi tanpa pengemudi (driverless) sepenuhnya, tanggung jawab hukum akan beralih ke pundak Tesla sebagai operator layanan. Ini menjadi pertimbangan penting dalam implementasi layanan robotaxi ini.

Musk sendiri telah berulang kali menjanjikan kehadiran Tesla dengan kemampuan mengemudi sendiri sepenuhnya (fully self-driving). Peluncuran layanan robotaxi ini semakin menegaskan pergeseran fokus Tesla dari pasar kendaraan listrik (EV) ke pengembangan dan penerapan kendaraan otonom. Banyak pihak melihat ini sebagai babak baru dalam strategi bisnis Tesla di masa depan.

Regulasi Kendaraan Otonom di Texas

Peraturan di negara bagian Texas memberikan keleluasaan bagi perusahaan kendaraan otonom (Autonomous Vehicle) atau AV untuk beroperasi di jalan-jalan umum. Syaratnya, perusahaan-perusahaan ini harus melakukan pendaftaran, memiliki asuransi yang memadai, dan mencatat data kecelakaan yang mungkin terjadi. Kerangka regulasi yang relatif permisif ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi Tesla untuk memilih Texas sebagai lokasi peluncuran layanan robotaxi mereka.

Lebih lanjut, hukum di Texas secara khusus melarang pemerintah kota untuk mengeluarkan regulasi yang mengatur kendaraan tanpa pengemudi. Artinya, pemerintah kota di Texas tidak memiliki wewenang untuk menghambat atau membatasi operasional kendaraan otonom. Kondisi ini sangat berbeda dengan beberapa kota lain di Amerika Serikat yang mungkin memiliki aturan yang lebih ketat atau bahkan melarang operasional robotaxi.

Namun, ada satu aspek penting dalam hukum Texas yang menjadi tantangan tersendiri bagi Tesla. Kode hukum Texas menetapkan bahwa pemilik kendaraan otonom bertanggung jawab penuh atas kecelakaan yang melibatkan kendaraan mereka. Ketentuan ini berpotensi menjadi masalah bagi Tesla, yang selama ini dikenal seringkali menolak bertanggung jawab dalam kasus kecelakaan yang melibatkan sistem Autopilot dan FSD (Full Self-Driving) mereka. Dengan layanan robotaxi yang sepenuhnya tanpa pengemudi, Tesla harus siap menghadapi potensi tuntutan hukum dan tanggung jawab finansial yang lebih besar jika terjadi insiden.

Tantangan dan Keraguan yang Menyelimuti

Meskipun Texas menawarkan regulasi yang menguntungkan, peluncuran layanan robotaxi Tesla di Austin tidak sepenuhnya bebas dari tantangan. Kota Austin sendiri sebenarnya telah memiliki pengalaman dengan kendaraan tanpa pengemudi dari perusahaan lain, dan pengalaman tersebut tidak selalu mulus. Beberapa masalah yang pernah muncul termasuk kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan otonom, serta tantangan yang dihadapi oleh kepolisian dalam berinteraksi dengan kendaraan-kendaraan ini. Ironisnya, meskipun masalah-masalah ini muncul, pemerintah kota Austin memiliki keterbatasan wewenang untuk mengatur operasional kendaraan tanpa pengemudi karena adanya batasan hukum dari tingkat negara bagian.

Di sisi lain, Tesla sendiri memiliki catatan yang kurang jelas terkait pengujian teknologi otonomnya di California, negara bagian dengan regulasi yang lebih ketat. Tesla tercatat tidak mengajukan izin yang diperlukan atau melaporkan data pengujian kendaraan otonom di California sejak tahun 2019. Namun, Elon Musk tetap optimis dan mengantisipasi peluncuran versi “unsupervised” (tanpa pengawasan) dari sistem FSD (Full Self-Driving) Tesla di California pada tahun ini. Ketidakkonsistenan antara minimnya aktivitas pengujian yang dilaporkan di California dan keyakinan Musk untuk meluncurkan FSD tanpa pengawasan menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan teknologi Tesla untuk operasional robotaxi skala luas.

Keraguan terhadap kemampuan Tesla untuk menerapkan teknologi otonom secara luas juga diungkapkan oleh seorang profesor hukum. Setelah demonstrasi robotaxi Tesla yang dinilai kurang memuaskan oleh banyak pihak, profesor tersebut menyampaikan keraguan tentang kapasitas Tesla untuk melakukan penyebaran teknologi otonom secara luas dalam waktu dekat. Sebagai alternatif, profesor tersebut menyarankan agar Tesla memulai dengan uji coba skala kecil di Austin terlebih dahulu, sebelum berambisi untuk ekspansi yang lebih besar. Saran ini mencerminkan pandangan bahwa pendekatan yang lebih hati-hati dan bertahap mungkin lebih realistis dan bijaksana bagi Tesla dalam mewujudkan visi layanan robotaxi mereka.

Konteks Industri yang Lebih Luas

Dalam lanskap industri kendaraan otonom (Autonomous Vehicle) atau AV secara keseluruhan, Tesla memiliki pendekatan yang cukup berbeda dibandingkan dengan sebagian besar pesaingnya. Salah satu perbedaan utama terletak pada penggunaan sensor. Berbeda dengan banyak perusahaan lain di industri AV yang mengandalkan kombinasi lidar (light detection and ranging) atau deteksi dan penjarakan cahaya dan forward-looking radar (radar pandangan depan), Tesla memilih untuk tidak menggunakan kedua jenis sensor tersebut. Tesla lebih mengandalkan sistem penglihatan berbasis kamera dan kecerdasan buatan untuk navigasi dan persepsi lingkungan sekitar.

Sementara itu, di Austin, Texas, kota yang sama di mana Tesla akan meluncurkan layanan robotaxinya, perusahaan lain seperti Waymo telah lebih dulu menawarkan layanan robotaxi kepada publik sejak akhir tahun 2023. Kehadiran Waymo di Austin menunjukkan bahwa kota ini memang menjadi salah satu pusat pengembangan dan penerapan teknologi kendaraan otonom di Amerika Serikat. Selain Waymo, produsen otomotif raksasa asal Jerman, Volkswagen, juga dilaporkan tengah melakukan pengujian kendaraan tanpa pengemudi di wilayah Austin. Kondisi ini menunjukkan bahwa Austin menjadi arena persaingan yang semakin ramai dalam industri robotaxi, dan Tesla akan bergabung dengan pemain-pemain besar lainnya dalam memperebutkan pasar yang potensial ini.

Konteks Industri yang Lebih Luas

Dalam lanskap industri kendaraan otonom (Autonomous Vehicle) atau AV secara keseluruhan, Tesla memiliki pendekatan yang cukup berbeda dibandingkan dengan sebagian besar pesaingnya. Salah satu perbedaan utama terletak pada penggunaan sensor. Berbeda dengan banyak perusahaan lain di industri AV yang mengandalkan kombinasi lidar (light detection and ranging) atau deteksi dan penjarakan cahaya dan forward-looking radar (radar pandangan depan), Tesla memilih untuk tidak menggunakan kedua jenis sensor tersebut. Tesla lebih mengandalkan sistem penglihatan berbasis kamera dan kecerdasan buatan untuk navigasi dan persepsi lingkungan sekitar.

Sementara itu, di Austin, Texas, kota yang sama di mana Tesla akan meluncurkan layanan robotaxinya, perusahaan lain seperti Waymo telah lebih dulu menawarkan layanan robotaxi kepada publik sejak akhir tahun 2023. Kehadiran Waymo di Austin menunjukkan bahwa kota ini memang menjadi salah satu pusat pengembangan dan penerapan teknologi kendaraan otonom di Amerika Serikat. Selain Waymo, produsen otomotif raksasa asal Jerman, Volkswagen, juga dilaporkan tengah melakukan pengujian kendaraan tanpa pengemudi di wilayah Austin. Kondisi ini menunjukkan bahwa Austin menjadi arena persaingan yang semakin ramai dalam industri robotaxi, dan Tesla akan bergabung dengan pemain-pemain besar lainnya dalam memperebutkan pasar yang potensial ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *