Thinking Machines Lab: Startup AI Baru Didirikan Mantan Petinggi OpenAI

Table of Contents

• Thinking Machines Lab didirikan oleh mantan eksekutif OpenAI, Mira Murati, pada [Tanggal tidak disebutkan].
• Perusahaan rintisan AI ini fokus pada pengembangan AI yang dapat disesuaikan dan mudah dipahami.
• Tujuan utama Thinking Machines Lab adalah menciptakan sistem AI multimodal yang berkolaborasi dengan manusia.
• Tim inti Thinking Machines Lab terdiri dari mantan peneliti dan ilmuwan dari OpenAI, Google DeepMind, dan Character AI.
• Barret Zoph (mantan VP Riset OpenAI) menjabat sebagai CTO, dan John Schulman (pendiri OpenAI) sebagai Chief Scientist.
• Thinking Machines Lab menekankan keamanan AI dan pengembangan model AI yang memberikan nilai nyata.
• Mira Murati sebelumnya memimpin pengembangan ChatGPT, DALL-E, dan Codex di OpenAI.
• Pendirian Thinking Machines Lab mengikuti tren mantan petinggi OpenAI mendirikan startup AI sendiri.
• Thinking Machines Lab dikabarkan sedang menggalang dana lebih dari 100 juta dolar AS.
• Perusahaan ini aktif merekrut ilmuwan dan insinyur machine learning untuk memperkuat tim.

Fokus dan Tujuan dari Usaha Baru Ini

Thinking Machines Lab memusatkan perhatiannya pada pengembangan alat-alat AI yang dapat disesuaikan (customizable) dan mudah dipahami secara luas. Tujuan utama mereka adalah menciptakan sistem AI yang tidak hanya memenuhi kebutuhan individu, tetapi juga melampaui kemampuan sistem yang ada saat ini.

Perusahaan ini berencana untuk membangun sistem multimodal yang dirancang untuk berkolaborasi erat dengan manusia. Sistem ini akan mampu beradaptasi dengan berbagai tingkat keahlian pengguna, membuka jalan bagi spektrum aplikasi yang lebih luas dan beragam. Bayangkan sebuah sistem yang dapat bekerja sama dengan Anda, terlepas dari apakah Anda seorang ahli teknologi atau pemula.

Sebagai sebuah startup atau perusahaan rintisan, Thinking Machines Lab menekankan pembangunan model-model di garis depan kapabilitas, terutama dalam domain seperti sains dan pemrograman. Mereka meyakini bahwa model-model yang sangat maju ini akan menjadi kunci untuk membuka aplikasi transformatif yang dapat mengubah berbagai aspek kehidupan.

Keamanan AI merupakan prinsip inti bagi Thinking Machines Lab. Mereka berencana untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mencegah penyalahgunaan AI, berbagi praktik terbaik untuk sistem AI yang aman, dan mendukung penelitian eksternal tentang alignment (keselarasan). Dukungan ini akan diwujudkan melalui berbagi kode, dataset (kumpulan data), dan spesifikasi model.

Tidak hanya itu, Thinking Machines Lab juga menekankan pentingnya memikirkan kembali tujuan-tujuan pengembangan AI. Fokus utama mereka adalah memastikan bahwa sistem yang mereka ciptakan benar-benar memberikan nilai yang nyata dan bermanfaat di dunia nyata. Ini bukan hanya tentang teknologi canggih, tetapi juga tentang dampak positif yang dapat dihasilkan bagi masyarakat luas.

Personel Kunci dan Komposisi Tim

Thinking Machines Lab telah berhasil mengumpulkan tim yang solid terdiri dari para peneliti dan ilmuwan berbakat. Beberapa nama penting yang bergabung dalam tim ini termasuk Barret Zoph, yang sebelumnya menjabat sebagai Vice President (VP) atau Wakil Presiden bidang penelitian di OpenAI dan kini menjadi Chief Technology Officer (CTO) atau Kepala Bagian Teknologi di Thinking Machines Lab. Selain itu, ada juga Alexander Kirillov, John Lachman, Luke Metz, dan John Schulman, yang sebelumnya juga dari OpenAI dan sekarang menjabat sebagai Chief Scientist (Kepala Ilmuwan) di Thinking Machines Lab.

Personel kunci di perusahaan ini meliputi Chief Executive Officer (CEO) atau Direktur Utama Mira Murati, Chief Scientist (Kepala Ilmuwan) John Schulman yang juga merupakan salah satu pendiri OpenAI, dan Chief Technology Officer (CTO) atau Kepala Bagian Teknologi Barret Zoph, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala riset di OpenAI.

Perusahaan ini telah merekrut karyawan dari berbagai perusahaan terkemuka di bidang AI seperti OpenAI, Character AI, dan Google DeepMind. Saat ini, Thinking Machines Lab sedang aktif mencari dan merekrut ilmuwan dan insinyur machine learning (pembelajaran mesin) untuk memperkuat tim mereka.

Latar Belakang dan Konteks

Mira Murati meninggalkan OpenAI pada bulan Oktober lalu untuk mengeksplorasi usaha bisnisnya sendiri. Keputusan ini diambil setelah ia mengabdi di OpenAI dalam berbagai posisi penting, termasuk sebagai Vice President (VP) atau Wakil Presiden bidang AI terapan dan kemitraan, serta kemudian sebagai Chief Technology Officer (CTO) atau Kepala Bagian Teknologi. Selama masa jabatannya di OpenAI, Murati memimpin pengembangan berbagai proyek inovatif dan populer, seperti ChatGPT, DALL-E, dan Codex.

Kepergian Murati dari OpenAI dan peluncuran Thinking Machines Lab mencerminkan tren yang berkembang di kalangan eksekutif OpenAI. Semakin banyak mantan petinggi OpenAI yang memilih untuk mendirikan perusahaan rintisan mereka sendiri. Contoh lain dari tren ini adalah Ilya Sutskever dengan Safe Superintelligence dan Anthropic, yang juga didirikan oleh mantan tokoh kunci dari OpenAI.

Sebelum bergabung dengan OpenAI, Murati telah membangun pengalaman yang beragam di industri teknologi. Ia pernah menduduki posisi penting di perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Tesla dan Leap Motion. Pengalaman ini memberinya wawasan yang luas dalam pengembangan baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software).

Menurut laporan yang beredar, Murati dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana lebih dari 100 juta dolar AS dari berbagai perusahaan Venture Capital (VC) atau modal ventura. Meskipun kabar ini belum terkonfirmasi secara resmi, hal ini menunjukkan minat yang sangat besar dari investor terhadap usaha baru yang dipimpin oleh Murati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *