Model Penalaran AI Hibrida
Claude 3.7 Sonnet hadir sebagai model “penalaran AI hibrida” pertama, yang mengintegrasikan respons real-time (waktu nyata) dengan jawaban yang lebih mendalam dan dapat dipilih oleh pengguna. Integrasi ini dirancang untuk menangani berbagai tugas, mulai dari pertanyaan cepat hingga pemecahan masalah yang kompleks, semuanya dalam satu model tunggal.
Anthropic memiliki rencana untuk membuat Claude dapat menentukan waktu berpikir yang tepat untuk pertanyaan secara otomatis di masa mendatang. Dengan demikian, pengguna tidak perlu lagi menyesuaikan pengaturan secara manual. Menurut Anthropic, penalaran harus terintegrasi dengan lancar dengan kemampuan lain, daripada disediakan dalam model yang terpisah.
Michael Gerstenhaber, pemimpin produk platform AI di Anthropic, menjelaskan bahwa Claude 3.7 akan memungkinkan pengguna dan pengembang untuk mengatasi masalah yang membutuhkan baik respons instingtif maupun pemikiran langkah demi langkah. Model ini menawarkan kontrol atas waktu berpikir dan menyeimbangkan penalaran dengan batasan waktu dan anggaran.
Ketersediaan dan Harga
Claude 3.7 Sonnet dapat diakses oleh semua pengguna dan pengembang. Fitur penalaran yang ditingkatkan tersedia bagi pelanggan paket premium Claude. Versi standar dari model ini, yang memiliki performa lebih baik dari Claude 3.5 Sonnet, tersedia untuk pengguna gratis.
Model AI ini dihargai $3 per million input tokens (per juta token masukan) dan $15 per million output tokens (per juta token keluaran). Harga ini menjadikan Claude 3.7 Sonnet lebih mahal dibandingkan dengan o3-mini dari OpenAI dan R1 dari DeepSeek, yang secara khusus merupakan model penalaran.
Proses Penalaran dan Scratchpad
Claude 3.7 Sonnet menyertakan fitur “visible scratch pad” (papan coretan yang terlihat) untuk menunjukkan fase perencanaan internalnya. Fitur ini membantu pengguna memahami dan menyempurnakan prompts (perintah). Menurut Dianne Penn, pimpinan produk dan penelitian Anthropic, beberapa bagian mungkin disunting untuk tujuan kepercayaan dan keamanan.
Scratchpad yang dikombinasikan dengan “penalaran” yang dapat disesuaikan sangat berguna. Dianne Penn, pimpinan produk penelitian di Anthropic, menambahkan bahwa pengguna dapat meminta model untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk suatu masalah jika model tersebut mengalami kesulitan.
Performa dan Akurasi
Claude 3.7 Sonnet dioptimalkan untuk tugas-tugas seperti coding (pemrograman) dan aktivitas agentic (berbasis agen). Para pengembang dapat menyesuaikan “anggaran” untuk berpikir guna menyeimbangkan kecepatan, biaya, dan kualitas jawaban. Menurut Kaplan, model yang ditingkatkan ini memungkinkan Claude untuk mengikuti instruksi dan menangani analisis yang lebih canggih dengan lebih efektif.
Dalam serangkaian pengujian, Claude 3.7 Sonnet menunjukkan akurasi yang lebih tinggi dalam tugas coding dan simulasi ritel dibandingkan dengan model o3-mini dan o1 dari OpenAI. Anthropic mengklaim bahwa Claude 3.7 Sonnet mengurangi penolakan yang tidak perlu hingga 45% dibandingkan dengan Claude 3.5 Sonnet. Hal ini dicapai dengan membuat perbedaan yang lebih nuans antara prompts (perintah) yang berbahaya dan yang tidak berbahaya.
Pengenalan Claude Code
Anthropic juga meluncurkan Claude Code, sebuah alat coding agentic (pemrograman berbasis agen) yang memungkinkan pengembang untuk menjalankan tugas melalui Claude langsung dari terminal mereka menggunakan perintah bahasa Inggris sederhana. Menurut Anthropic, Claude Code pada awalnya akan tersedia untuk sejumlah pengguna terbatas dengan basis “siapa cepat, dia dapat”.
Bersamaan dengan Claude 3.7 Sonnet, Anthropic memperkenalkan Claude Code, sebuah “agen” digital yang dirancang sebagai alat bantu bagi pengembang perangkat lunak. Claude Code memiliki kemampuan untuk mencari, membaca, dan mengedit kode, serta menjalankan pengujian.
Konteks yang Lebih Luas dan Pengembangan Masa Depan
Model-model AI kini berkembang melampaui sekadar pembuatan konten menuju “agen” khusus. Anthropic memungkinkan Claude untuk memerintah komputer, dan OpenAI juga telah merilis agen AI mereka yang disebut Operator, yang memiliki kemampuan serupa. Tren ini menunjukkan evolusi AI menjadi alat yang lebih interaktif dan fungsional dalam berbagai aplikasi.
Anthropic, perusahaan yang didirikan oleh mantan karyawan OpenAI, memiliki fokus utama pada penyelesaian masalah pelanggan melalui peningkatan model AI. Menurut chief product officer (CPO) Anthropic, Mike Krieger, pendekatan ini didukung oleh investasi besar dari perusahaan teknologi raksasa. Amazon telah menginvestasikan $8 miliar (sekitar Rp 130 triliun) di Anthropic, sementara Alphabet, perusahaan induk Google, telah menginvestasikan $2 miliar (sekitar Rp 32 triliun).
Saat ini, Anthropic sedang dalam tahap finalisasi putaran pendanaan senilai $3,5 miliar (sekitar Rp 57 triliun), yang berpotensi meningkatkan valuasi perusahaan menjadi $61,5 miliar (sekitar Rp 1.000 triliun), menurut laporan dari Wall Street Journal. Angka-angka ini mencerminkan keyakinan investor terhadap potensi dan masa depan teknologi AI yang dikembangkan oleh Anthropic.
Peluncuran Claude 3.7 Sonnet oleh Anthropic terjadi di tengah persaingan yang ketat di industri AI, di mana berbagai laboratorium AI berlomba-lomba merilis model-model AI baru dengan sangat cepat. Bahkan, OpenAI diperkirakan akan segera meluncurkan model AI hibrida mereka sendiri. CEO OpenAI, Sam Altman, telah menyebutkan bahwa model tersebut akan hadir dalam “beberapa bulan” mendatang. Persaingan ini mendorong inovasi dan perkembangan pesat dalam teknologi AI, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat lebih besar bagi pengguna.